Dalam sejarah maupun tradisi lisan, baik Kerajaan
Sriwijaya, Melayu maupun Tulang Bawang, keberadaannya ada yang mengkaitkannya
dengan Wangsa Sailendra, yang silsilahnya disinyalir bertemu di Kerajaan
Champa/Kamboja (Rajenra Sailendra). Riwayat di Pagar Dewa dan Menggala ada yang
menyebut kalau raja pertama Tulang Bawang, Moulano Jadi, berasal dari
Vietnam/Indocina. Pendapat ini bisa jadi dia diduga berasal dari
Champa/Kamboja/Funan, Wangsa Sailendra. Dugaan pendapat itu bisa jadi benar,
mendekati atau tidak sama sekali. Para ahli sejarah sendiri pun masih berbeda
pendapat dalam hal ini. Terutama asal pendiri Kerajaan Tulang Bawang.
Dikisahkan, ketika syiar ajaran agama Hindu sudah masuk
ke daerah Selapon (Lampung), mereka yang berdiam di sini mendapat gelaran Cela
Indra atau dengan istilah yang lebih populer lagi dikenal sebutan Syailendra
atau Syailendro yang berarti bertahta raja. Ada pula menyebut gelar Sailendra berarti
satu raja. Gelar Cela Indra/Syailendra/Selendra, penafsirannya diartikan sama dengan
Wangsa Sailendra.
Śailendravamśa atau Wangsa Sailendra, nama wangsa atau
dinasti raja-raja yang juga berkuasa di Sriwijaya dan
di Mdaŋ (Kerajaan Medang), Jawa Tengah sejak tahun 752. Sebagian besar
raja-rajanya penganut agama Budha Mahayana. Meskipun peninggalan dan manifestasi wangsa ini
kebanyakan terdapat di dataran Kedu, Jawa Tengah, asal-usul wangsa itu masih
diperdebatkan. Di samping berasal dari Jawa, daerah lain seperti Sumatera atau
bahkan India dan Kamboja, sempat diajukan sebagai asal mula wangsa ini.
Di Indonesia, nama Śailendravamsa dijumpai pertama kali dalam
Prasasti
Kalasan bertahun 778 Masehi (Śailendragurubhis; Śailendrawańśatilakasya; Śailendrarajagurubhis).
Kemudian, nama itu ditemukan didalam Prasasti
Kelurak bertahun 782 Masehi (Śailendrawańśatilakena), Prasasti Abhayagiriwihara bertahun 792
Masehi (Dharmmatuńgadewasyaśailendra), Prasasti Sojomerto dari sekitar tahun 700
Masehi (Selendranamah) dan Prasasti Kayumwuńan bertahun 824 Masehi (Śailendrawańśatilaka).
Di luar Indonesia, nama ini ditemukan dalam Prasasti
Nalanda di India dan Prasasti Ligor bertahun 775 Masehi.
Mengenai asal-usul keluarga Śailendra banyak dipersoalkan
beberapa sejarawan. Berbagai pendapat telah dikemukakan sejarawan dan
arkeologis dari berbagai negara. Ada yang mengatakan, keluarga Śailendra
berasal dari Sumatera, India dan Funan. Majumdar beranggapan, keluarga Śailendra di Nusantara,
baik di Sumatera maupun Jawa berasal dari Kalingga (India
Selatan). Pendapat yang sama dikemukakan pula oleh Nilakanta Sastri dan Moens.
Moens menganggap, keluarga Śailendra berasal dari India yang menetap di
Palembang sebelum kedatangan Dapunta
Hyang. Tahun 683 Masehi, keluarga ini melarikan diri ke Jawa. Karena
terdesak oleh Dapunta Hyang dengan bala tentaranya.
George
Cœdès berpendapat lebih condong kepada anggapan Śailendra berasal dari Funan (Kamboja). Karena kala
itu terjadi kerusuhan mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Funan. Keluarga kerajaan
menyingkir ke Jawa dan muncul sebagai penguasa di Medang pertengahan abad ke 8
Masehi dengan menggunakan nama keluarga Śailendra. Namun teori ini diyakini tidak
terbukti kuat. Karena beberapa prasasti dan catatan sejarah menyatakan sebelum
bermukim di Jawa, keluarga Sailendra telah bermukim turun temurun di Sumatera. (institut_tulangbawangologi/Akhmad Sadad)
Comments
Post a Comment