Perjalanan Tomé Pires dari Laut Merah ke
Jepang tahun 1512 hingga 1515, memberikan keterangan tentang keadaan dua lokasi
di Lampung, yaitu Tulang Bawang dan Sekampung. Daerah Tulang Bawang penghasil
lada, emas, kapas, lilin, rotan, beras, ikan dan buah-buahan. Jalan masuk
satu-satunya hanya melalui sungai. Perdagangan dilakukan dengan Jawa dan Sunda.
Barang dagangan dikumpulkan kemudian dilakukan perdagangan antar pulau.
Perjalanan dari Tulang Bawang ke Sunda menyeberangi lautan dalam sehari
sedangkan ke Jawa memerlukan waktu dua hari.
Sekampung sendiri, daerah yang memiliki
sumber daya melimpah. Perdagangan dilakukan dengan Sunda dan Jawa. Barang
dagangan meliputi kapas, emas, madu, lilin, rotan dan lada. Bahan makanan yang
diperdagangkan berupa beras, daging, ikan, minuman keras (wines) dan
buah-buahan. Perjalanan dari Sekampung menyeberang ke Jawa dengan menggunakan
perahu (lancharas) dapat ditempuh
dalam waktu tiga hari, sedangkan ke Sunda selama satu hari.
Sumber penting lain sebelum dan sesudah
kejayaan Kerajaan Tulang Bawang, yaitu penemuan sejumlah prasasti di Lampung.
Temuan prasasti-prasasti ini dapat pula menjadi gambaran serta acuan tentang kebenaran
keberadaan kerajaan yang diperkirakan berdiri sebelum adanya Kerajaan
Sriwijaya. Sejak itu, Kerajaan Tulang Bawang nyaris tak disebut lagi, selain dikenal
sebagai daerah penghasil rempah-rempah dan hasil hutan yang pendistribusiannya
hingga ke manca negara oleh bangsa Cina, Timur Tengah dan Eropa. (institut_tulangbawangologi/Akhmad Sadad)
Comments
Post a Comment